Kamis, 01 September 2011

Ingin Melupakan Mantan?


Saya heran ketika begitu banyak klien wanita yang datang kepada saya untuk untuk sesi hipnoterapi dengan permasalahan yang sama: “aku pengen bisa ngelupain mantan aku”. Dan apabila anda termasuk salah satu wanita yang baru saja akan mengatakan itu pada saya, what should I say? Anda adalah wanita yang ke-50 pada bulan ini.. Selamat! anda mendapatkan piring cantik! Yang saya lemparkan sendiri ke muka anda! Just kiddin’
Pertanyaannya sekarang adalah: “apakah dengan hipnoterapi anda benar-benar bisa melupakan mantan anda?”
Perlu anda ketahui, hipnoterapi SANGAT BISA digunakan untuk melupakan mantan anda. Namun yang menjadi masalah utamanya adalah apakah dengan melupakan mantan anda berarti segala masalah akan selesai begitu saja? Well, jawabannya TIDAK Dan TIDAK AKAN PERNAH!
Mengapa demikian? Ok, sebelum saya jelaskan mengapa melupakan mantan tidak menyelesaikan permasalahan anda, silahkan luangkan sedikit lagi waktu anda untuk mendengarkan cerita saya. Saya pernah mendapatkan klien yang phobia dengan permen lolipop. Mungkin terdengar sedikit aneh buat anda, bagian mana yang menakutkan dari sebuah permen lolipop?
Ketika saya tanya bagaimana ia bisa phobia dengan lolipop, dia tidak ingat sebabnya, yang dia tahu adalah ketika melihat lolipop ia merasa jijik, mual, dan terkadang sampai muntah-muntah. Dan yang perlu saya garis bawahi disini adalah ia TIDAK INGAT penyebabnya. Setelah saya mulai memundurkan ingatannya dengan age regression hingga ia kembali ke masa pertama kali ia merasakan perasaan tersebut, barulah ia menyadari bahwa sebenarnya penyebabnya adalah ketika ia melihat secara langsung proses penyembelihan hewan kurban. Saat ia merasakan jijik dan mual, ia menangis keras dan orang tua nya memberinya permen lolipop, sehingga secara TIDAK SENGAJA permen lolipop telah menjadi stimulus untuk memunculkan respon jijik & mual tersebut. Apa hubungannya dengan melupakan mantan? Sabaaaar.. nanti saya jelaskan
Bagaimana bisa proses sesederhana itu menimbulkan efek ekstrim? Ok, saya beri satu contoh yang saya yakin sebagian besar dari anda pernah mengalaminya. Pernahkah anda patah hati, kemudian mendengarkan lagu yang super mellow macam D’Masiv, Ada Band, lagu-lagu sedih dari drama Korea atau semacamnya? Kemudian setelah jangka waktu yang cukup lama, anda akhirnya berhasil melupakan mantan anda. Namun ketika mendengarkan kembali lagu yang sama dengan lagu yang anda dengarkan ketika anda patah hati, tiba-tiba saja perasaan mellow pun datang kembali, atau parahnya anda mulai menangis, kesal, atau mengingat kembali masa-masa indah dan mulai ngarep lagi dengan mantan anda, berharap segala momen indah itu bisa anda rasakan kembali, meskipun anda sebenarnya tahu persis bahwa kembali padanya adalah IDE TERBURUK yang pernah terlintas dalam pikiran anda.
Namun perasaan anda akhirnya mengalahkan logika anda. Anda mulai berpikir dan merasa mungkin inilah cinta sejati?! Karena hanya dengan orang inilah anda bisa merasakan kehilangan yang begitu besar, betapa sakiiiiiiiiiit rasanya ketika anda tidak merasakan kembali orang ini di dekapan anda. Anda mulai berpikir “kok bisa sesakit ini ya? Baru pertama kali aku merasakan yang seperti ini, ini pasti CINTA SEJATI”. Akhirnya anda menelpon lagi mantan anda, ngajak ketemuan, dan anehnya meskipun sudah jelas-jelas dia sudah tidak mungkin dengan anda, anda tetap yakin bahwa setelah bertemu nanti, melakukan hal-hal menyenangkan & mengunjungi tempat-tempat favorit yang membangkitkan memori masa lalu, ia akan kembali tertarik pada anda.
Dan maaf kalau saya merusak mimpi indah anda: itu semua tidak akan terjadi!
Bahkan ketika mantan anda meninggalkan anda karena larangan orang tua, atau sebab lain yang berarti bukan karena ia sudah tidak tertarik dengan anda, anda akhirnya masih melihat harapan disana, dan anda bersikeras mengejarnya. Bro/Sis, ini justru menunjukkan bahwa ada value (nilai hidup) yang lebih tinggi daripada anda sehingga ia memilih untuk meninggalkan anda. Padahal kenyataannya adalah: value anda sudah tidak sebesar itu, sehingga ia akhirnya tidak perlu repot-repot memperjuangkan anda, atau lebih parahnya : akhirnya ia menemukan situasi dan alasan yang tepat untuk bisa melepaskan dirinya dari anda. Dan meski anda berhasil balikan sekalipun, itu tetap tidak sehat untuk kehidupan romansa anda di masa depan. Terdengar terlalu berlebihan dan kejam, eh? Silahkan pilih sendiri anda lebih percaya yang mana… J
Mengapa? Karena masalahnya ada pada diri anda! Semua yang anda lihat adalah ilusi, ilusi yang muncul ketika anda menaruh harapan terlalu tinggi pada pasangan anda. Ok, masalah ilusi akan saya bahas lebih lanjut lain waktu!
Apabila saat ini anda mengalaminya dan merasa dunia serasa akan kiamat, saya mengerti perasaan anda. Saya pun pernah mengalami-nya, dan saya tahu persis itu tidak mudah. Jadi silahkan anda meratapi dan menikmati sejenak betapa sakitnya ini semua. Saya tidak akan menghalangi anda! J
Saya juga pernah berpikir bahwa dengan seiring berjalannya waktu, jiwa saya akan tersembuhkan dengan sendirinya, namun setelah salah satu brother terbaik saya, Kei Savourie, memberi tahu saya dengan frontal di depan wajah saya bahwa “waktu tidak akan menyembuhkan kamu, tetapi apa yang kamu lakukan selama waktu itulah yang akan menentukan keberhasilan proses penyembuhan dirimu”, sejak saat itu saya menjadi orang yang lebih berani menghadapi kenyataan, dan lebih bertanggung jawab terhadap diri saya. Saya tidak lagi MEMILIH untuk berlama-lama larut dalam situasi ini dan SEGERA menyelesaikan masalah, meski terdapat perasaan ingin menunda-nunda begitu besar untuk bertemu sorang terapis dan itu WAJAR karena saya tidak cukup siap untuk melepaskan semua ini.
Here’s the explanation of your problem now:
Ada 10 informasi yang menjadi faktor pembentuk memori:
1-6. 5W1H (What, Where, When,Who, Why, How)
7-9 Visual, Auditory, Kinestetic (gambaran visual, suara, sensasi)
10. Emosi
Informasi 1-9 adalah informasi yang sifatnya obyektif, sedangkan informasi 10 adalah satu-satunya informasi yang menentukan apakah anda akan memaknai apakah suatu peristiwa/kejadian itu baik atau buruk. Anda bisa saja berada di konser yang sama dengan orang-orang yang sama, dengan kejadian yang sama, namun anda begitu menikmatinya sedangkan teman anda yang lain bete-nya setengah mati. Here’s the key: emosi menentukan interpretasi pengalaman anda!
Jadi pada contoh kasus phobia lolipop, MESKIPUN klien MELUPAKAN segala objek, kejadian, dan semua informasi dari faktor memori no.1-9, ia TETAP MERASAKAN EFEK EMOSI NEGATIFNYA. Bahkan respon negatif tersebut bisa keluar sewaktu-waktu apabila berhadapan dengan stimulus yang tepat. Dan tidak jarang apabila tidak dikeluarkan dalam jangka waktu lama, emosi ini mewujud menjadi penyakit fisik (kanker, jantung, alergi, atau sekedar sakit punggung) yang lebih akrab disebut psikosomatis, yaitu penyakit fisik yang penyebab utamanya adalah permasalahan mental. Penyakit seperti ini biasanya tidak pernah bisa sembuh sampai akhirnya emosi negatif yang selalu ditekan di dalam diri ini dilepaskan.
Sudah banyak ditemukan kasus penyakit kanker yang penderitanya sudah operasi berkali-kali dan kanker tersebut selalu kambuh lagi, karena permasalahan utama belum dicabut. Setelah emosinya dilepaskan dengan teknik terapi hipnoterapi, psikologi, maupun terapi pikiran lainnya, hanya dengan satu kali lagi melakukan operasi, kanker tersebut sudah tidak pernah kembali lagi.
Sekali lagi MELUPAKAN HANYALAH menghilangkan faktor 1-9 dalam pembentukan memori. MELEPASKAN emosi lah yang seharusnya dilakukan. Hasilnya nanti adalah: anda bisa mengingat semua kejadian tanpa terbengaruh emosi yang ada di dalamnya.
Itulah gambaran yang akan terjadi apabila anda dengan skeptiknya meminta saya untuk membuat anda melupakan mantan anda. That’s why I said “melupakan tidak akan menyelesaikan masalah ”
Kabar buruknya adalah tidak ada pil instan untuk menyembuhkan anda saat ini. Tapi sekedar DAMAGE CONTROL untuk pertolongan pertama pada ke-sekarat-an anda, saya akan memberikan tips untuk me-release emosi anda. Perlu anda ketahui teknik ini bertujuan untuk mengurangi rasa “sakit” tapi bukan sebagai penyembuhan utama. Dan inilah basic-nya…
Yang anda butuhkan saat ini adalah melepaskan! Entah itu memaafkan mantan anda atau memaafkan diri anda sendiri. Karena memaafkan itu bukan tentang orang lain, tetapi tentang berdamai dengan diri anda sendiri. Memaafkan lebih berarti untuk diri anda daripada orang yang anda maafkan. Gunakan teknik sederhana ini yang disebut dengan OBJECT IMAGERY ini untuk pertolongan pertama apabila anda memang benar-benar sudah tidak kuat dan kebetulan anda juga belum siap untuk bertemu dengan seorang terapis, lakukan sejenak step-step di bawah ini, kemudian BERHENTI MEMBACA lebih lanjut dan lakukan SEKARANG JUGA :
Berikan nama pada emosi anda, entah itu marah, kesal, merasa dikhianati atau apapun itu. Tentukan namanya
Ambil barang di sekitar anda, apa saja, yang kira-kira cukup handy untuk anda genggam, dan cukup rela untuk anda jatuhkan ke lantai, boleh kertas yang sudah anda remas-remas dan anda buat seperti bola, atau pensil, atau apapun juga!
Biarkan emosi anda bergejolak, biarkan perasaan tersebut menguat dengan mengingat-ingat rasa sakit anda ketika dikhianati, membayangkan pertengkaran anda dsb. Kelebihan teknik ini adalah justru sangat efektif saat anda merasakan emosi yang intens, justru ketika anda tidak terlalu meledak-ledak, efeknya malah tidak akan sefantastis dengan saat anda benar-benar emosi. Jadi teknik ini paling efektif dan paling terasa manfaatnya ketika anda sedang benar-benar sedang “sekarat”.
Sekarang genggam objek tersebut dengan SANGAT ERAT, SEERAT MUNGKIN, seerat anda tidak ingin melepaskan perasaan anda saat ini. Perlu anda SADARI BENAR bahwa benda yang anda genggam erat melambangkan perasaan/emosi anda yang sedang kacau saat ini. Genggaman anda melambangkan seberapa keras anda ingin tetap menikmati perasaan tidak nyaman ini.
Kemudian buka genggaman tangan anda dan lihat baik-baik benda tersebut berguling-guling/bergerak-gerak di tangan anda. Perhatikan bahwa benda ini sebenarnya tidak menempel pada tangan anda. Anda sebenarnya bisa melepaskannya kapan saja. Genggaman andalah yang membuat benda tersebut seolah menempel pada tangan anda. Inilah yang sebenarnya yang terjadi dengan emosi anda saat ini. SADARI ini dengan penuh keyakinan.
Sekarang, sekali lagi genggam yang erat objek yang anda pilih tadi, sebutkan emosi anda (misal: “Saya marah/kesal/merasa dikhianati!”), genggam seerat-eratnya selama mungkin anda menginginkannya, dan bayangkan objek yang anda genggam saat ini memang adalah emosi anda saat ini.
Kapanpun anda merasa siap untuk melepaskan, Lepaskan benda tersebut sambil menghembuskan nafas lewat mulut dengan sangat cepat 1x saja.
Sebagai penutup, silahkan tarik nafas dan hembuskan nafas sampai mengeluarkan suara menghela nafas semacam “hooooaaaaaaahhhhh” (menghela nafas, bukan berteriak) dengan keras sebanyak 3x. Kemudian bersyukur kepada Tuhan dengan mengucap Alhamdullillah, Puji Syukur, Astungkara, Namo Buddhaya atau bahkan “DAMN IT! Thanks GOD!” atau apapun kata-kata syukur yang anda pilih..selamat mencoba…
lakukan beberapa kali sampai anda merasa lebih enakan.
Apabila teknik ini membantu meringankan beban anda silahkan anda sebarkan link artikel ini. Dan apabila anda merasa teknik ini saja tidak cukup dan anda sudah SIAP untuk melepaskan emosi anda, silahkan menghubungi saya di link ini untuk sesi terapi.
Bahkan apabila anda juga tertarik untuk mempelajari teknik-teknik terapi untuk barangkali membantu kerabat di sekitar anda, silahkan mengikuti kelas Codebreaking Hypnosis.
Oh iya, tidak lupa titipan sponsor, baca juga artikel Hypnoromance Institute untuk meningkatkan kualitas hubungan romansa anda, dan ikuti juga kelas Hypnoromance untuk menaikkan level mindset romansa anda dan mempertajam skill komunikasi romansa anda.
Your Enigmatic Brother,
~ Leith Keshava

Tidak ada komentar:

Posting Komentar