Selasa, 19 April 2011

Sistem Pembangkitan 16 2/3 Hz dan Perbandingan Kereta-Kereta Listrik di Dunia


Pagi ini saya kembali mengikuti kuliah Sistem Transportasi Elektrik yang disampaikan oleh Prof. Yanuarsyah Haroen. Pukul 07.30 tepat, saya tiba di Lab konversi dan ternyata Pak Prof sudah tiba terlebih dahulu beserta 2 mahasiswa peserta kuliah tersebut. Dengan penuh semangat Pak Prof memberitahukan gambar Pembangkitan Kereta Listrik yang dikeluarkan oleh Kraftwerk Schkopau, kalau tidak salah ini adalah jenis perusahaan pembangkitan di Jerman.
Awalnya kami kesulitan membaca gambar tersebut, maklumlah ternyata gambarnya juga baru didiskusikan kali ini. Gambar ini tergolong baru karena dibuat sekitar awal tahun 90-an disaat terjadi penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur.
Setelah beberapa lama melihat dan memperhatikan akhirnya disadari bahwa sistem pembangkitan tersebut menghasilkan 900 Mwe untuk menyuplai bukan hanya kereta listrik tetapi juga untuk keperluan publik. Sehingga sistem pembangkitan tersebut terbagi menjadi dua sistem yaitu 50 Hz dan 16 2/3 Hz. Sistem 50 Hz digunakan untuk menyuplai publik sedangkan 16 2/3 Hz digunakan untuk menyuplai kebutuhan kereta listrik.  Adapun untuk yang 50 Hz adalah 3 phase sedangkan 16 2/3 adalah satu phase.
Setelah panjang lebar berdiskusi tentang sistem pembangkitan ini, Pak Prof-pun mengajak kami untuk mengerti tentang kereta-kereta listrik yang ada di dunia. Saya disuruh belajar tentang Shinkansen (kereta yang ingin saya naiki). Lalu TGV Korea dibebankan ke Bang Okto dan TGV Inggris yang bernama Eurostar diserahkan ke Mas Felix.
Berikut hasil yang didapatkan
NoKereta ListrikKecepatan Maks (km/h)Kapasitas Penumpang
1Shinkansen2701255
2TGV Korea300900
3TGV Inggris (Eurostar)300794
Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa teknologi perkeretaapian di negara-negara maju sudah cukup sama. Untuk negara yang membutuhkan kapasitas penumpang yang sangat besar maka kecepatan kereta listrik yang diterapkan kurang cepat dibandingkan negara yang menomorsatukan kecepatan dibandingkan kapasitas penumpangnya.
Sembari berkelakar, Pak Prof menyampaikan bahwa kecepatan 270 dan 300 km/h untuk orang Indonesia tidak ada bedanya. Sama-sama cepat!. Kalau ada mahasiswa yang mampu membuat kereta dengan kecepatan 200 km/h saja di Indonesia, beliau akan angkat topi hehe…
*dari mas Felix:  sekadar menambahkan, tgv eurostar itu bukan hanya di Inggris, tapi juga dari Perancis (25 kV, 50 Hz), Belgia (3kV DC), selat Inggris-Perancis (namanya eurotunnel; 25 kV 50 Hz), dan Inggris (7,5kV DC; lewat London sampai Glasgow di utara Inggris).

Kesibukan Baru: Diterima Menjadi Penyiar Radio Salman


Berawal dari blogwalking ke blog salah seorang teman, lalu saya menemukan artikel tentang pengalaman debut pertamanya menjadi penyiar di salah satu radio yang baru saja didirikan pada 31 Maret 2011 silam. Berarti umur radio tersebut baru sekitar setengah bulan sampai saat ini. Tak pelak dengan membaca ini, cita-cita saya yang sudah dipendam sangat lama akhirnya membara kembali. Sehingga dengan segera saya berikan komentar di blog tersebut yang intinya ingin bergabung dengan menjadi kru radio.
Untuk memperkuat keinginan saya, tak cukup hanya dengan komentar, selang beberapa waktu kemudian saya lanjutkan dengan mengirim sms ke teman saya tersebut. Alhamdulillah, gayungpun bersambut. Sang sahabat memberitahukan saya untuk menemui Teh Ai yang akhirnya saya ketahui bernama Sundari (Sepertinya saya harus menggali informasi lebih jauh mengapa nama Sundari akhirnya dipanggil Ai).
Selepas bercanda ria dan bertegur sapa dengan teman-teman di Lab.Scada (Lab dimana tempat saya mengerjakan tugas akhir guna mendapatkan gelar sebagai Sarjana Teknik Elektro/Tenaga Listrik), sayapun bergegas mengayuhkan langkah menuju Mesjid Salman dimana radio tersebut berlokasi. SMS-an menjadi komunikasi satu-satunya saya untuk menghubungi wanita mungil yang bernama Sundari itu.
Setelah bertemu, saya diajak untuk masuk ke lokasi siaran radio di balik mihrab mesjid Salman. Wow, empat tahun saya di ITB baru kali ini tahu dan menginjakkan kaki di tempat yang sepertinya tidak diketahui oleh orang-orang kebanyakan. Di tempat tersebut, saya bertemu dengan kru-kru yang lain yaitu Kang Yudha, Irfan, Ibam dan Teh Rios. Program perkenalan yang hangat terasa mampu membuat kami lebih akrab. Sayapun diminta untuk memperkenalkan diri dan berbicara dengan Logat Medan yang sebenarnya sayapun tidak terlalu fasih hehe.. :D
Alhamdulillah, dengan keputusan Kang Yudha sebagai Pimpinan Kru, saya diterima untuk belajar dan bergabung bersama mereka. Untuk jadwal, saya diamanahkan tiap kamis pukul 09.00-11.00 pagi. Temanya tentang kesehatan. Radio yang bertempat di Salman ini bertagline ‘Progressive and Innovative’ CMIIW. Tujuan utamanya adalah untuk mensosialisasikan islam sebagai rahmatal lil alamin sehingga isinyapun lebih bersifat universal.
Ok, sudah terlalu panjang saya menceritakan pengalaman saya kali ini. Untuk itu bagi para pembaca yang ingin tahu bagaimana cara saya membawakan acara siaran radio, silahkan dengar dengan streaming radio Salman tiap kamis pukul 9 pagi. Oh iya, tambahan kamis ini juga sebagai debut saya. Jadi kalau ada kesalahan silahkan koreksi dengan semangat memperbaiki yah. Terima kasih

Sejarah IMMAM Bandung



IMMAM
Ahad (17/4) dimana hari pemilihan (dengan musyawarah) ketua IMMAM yang baru, hadir sekitar 4 alumni IMMAM untuk meramaikan acara ini. Dalam kesempatan kali ini, salah seorang tokoh pelaku sejarah pendiri IMMAM memaparkan tentang awal terbentuknya IMMAM tersebut. Diceritakan seperti ini: (saya menangkap ceritanya seperti ini, tolong dibenarkan bila terjadi kekeliruan data dikarenakan sangat penting untuk arsip IMMAM kedepannya).
Pada tahun 1985, di kampus ITB tepatnya di lapangan basket terjadilah suatu perseteruan hebat antara T.Geodesi dengan T.Elektro ITB dalam pertandingan tersebut. Mereka diwakili oleh Bang La dan Bang Ganda yang ternyata sama-sama orang Medan. Bang Ali Assegaf, seorang mahasiswa Mesin asal Solo berusaha mendamaikan keduanya. Salah satu dari kedua orang tersebut berujar,
‘Apa kau?, aku orang Batak, makan orang!.
Lalu si Bang Ali menjawab lantang, ‘Aku orang Arab, makan orang Batak’
Percakapan seru sekaligus lucu tersebut akhirnya membatalkan aksi perkelahian tersebut. Di kemudian harinya, tiga kawanan ini bertemu dan berencana untuk mendirikan suatu organisasi yang awalnya bertujuan sebagai garda terdepan dalam melakukan aksi-aksi mereka di kemudian harinya. Nah, karena melihat potensi orang-orang yang pandai ngomong dan ‘berkombur’ lebih dimiliki oleh orang-orang ‘kreak’ dari Medan, maka tercetuslah ide mendirikan Ikatan Mahasiswa Muslim Asal Medan dengan catatan, anggotanya Bang Ali yang notabene pribumi solo juga ikutan dalam mendirikan organisasi tersebut.
IMMAM sendiri adalah perpaduan dari karakter mahasiswa yang hanya beribadah saja tanpa mau ‘menginjak bumi’ dengan mahasiswa yang sering beraksi tapi tidak mau ‘melihat Tuhan’. Karakter manusia yang mencoba menyeimbangkan keduanya. Meskipun pada kenyataannya, dalam organisasi ini akan ditemui beragam karakter yang pada dasarnya membuatnya lebih bersemarak dan dinamis. Mengutip seperti apa yang dikatakan oleh Bang Adam (ketua IMMAM keberapa gitu?) bahwa karakter di IMMAM sangat beraneka ragam, mulai dari yang gemar bersajadah sampai yang suka haram jadah, ada disini.
Pendeklarasian organisasi inipun cukup mengebohkan. Tidak main-main, sebuah organisasi mahasiswa dobel sektarian (yaitu Islam dan Medan) dilakukan di depan Universitas Kristen Maranatha. Yah, mereka berupaya menunjukkan eksistansi organisasi ini meskipun di daerah yang sebenarnya sangat tidak ada kaitannya dengan IMMAM sendiri. Hingga IMMAMpun bergerak dan berkembang pesat pada waktu itu dan masih ada sampai saat ini.
[maaf bila gaya penulisannya tidak formal dimaksudkan untuk membuat pembaca menikmati tulisan ini. Adapun kesalahan penulisan dan data, saya harapkan untuk pembaca koreksi sedetail mungkin. Terima kasih]

Jangan Mau jadi Anggota DPR


Anda bersih namun suka menghujat para pemimpin berdasi yang berkantor di Senayan?. Katakanlah Anda tidak pernah melakukan kejahatan apapun dan berniat untuk memperbaiki negara ini dengan menjadi perwakilan segolongan masyarakat. Dan katanya nanti akan mewaliki aspirasi rakyat dengan baik dan terlebih lagi dengan benar. Apakah Anda seperti itu?
Ketahuilah saudara-saudaraku!. Seberapapun baik dan benarnya Anda dalam berperilaku, keberadaan Anda menjadi anggota di Dewan Pertuhanan Rakyat itu tidak akan mengubah apapun. Percaya dengan saya!.  Mari kita berfikir dengan akal sehat, dimulai dari saat pemilihan Anda menjadi anggota dewan. Pertama kali, berapa biaya yang akan Anda keluarkan dalam program kampanye Anda?. 1M-kah? atau puluhan M?. Dengan biaya sebesar itupun, Anda belum tentu secara pasti terpilih menjadi anggota dewan. Okelah, asumsikan Anda sudah terpilih dan biaya yang Anda keluarkan senilai 5 M, lalu berapa Gaji dan penghasilan bersih yang akan Anda terima selama 5 tahun menjabat menjadi anggota dewan tersebut. Hitung-hitung Anda masih hidup 5 tahun kemudian dan bermain ‘bersih’ selama menjadi anggota DPR. Hayo coba tebak berapa net income Anda?. Mungkin hanya sekitar 2M setelah dikurangi sumbangan ke DPP, DPW dll.
Sebagai manusia normal, tentu kita tahu istilah balik modal. Apakah balik modal? tentu saja tidak!. Lalu bagaimana caranya agar rupiah-rupiah tersebut kembali ke kantong dengan baik bahkan kalau bisa sebanyak mungkin? jawabnya yah ‘bermain’ di segala lini. Lini apa? Lini apa saja dimana Anda akan mempunyai kesempatan untuk ‘bermain’. Oke, kalau sampai disini Anda masih berkelit untuk tetap bermain aman.
Namun, dengan mengikuti ini berarti secara sadar anda sudah menyetujui suatu ‘program’ pembodohan rakyat untuk berharap pada suatu pola pemilihan yang hanya akan menyebabkan kekacauan dan kerusakan kedepannya. Mengapa saya berani mengatakan kekacauan dan kerusakan? Banyak fakta yang mendasarinya, contohnya coba hitung berapa calon anggota dewan yang bunuh diri, terlilit hutang atau bahkan dipenjara akibat ‘sistem kacau’ ini. Lalu, berapa biaya yang sudah dihambur-hamburkan oleh negara untuk melakukan suatu ‘ritual’ sampah yang sebenarnya masih banyak alokasi dana yang lebih membutuhkan dan lain sebagainya.
Terlebih lagi ada yang lebih penting. Yaitu kalian akan menjadi pihak yang bertanggung jawab di akhirat kelak karena menghalang umat islam yang notabene umat mayoritas di Indonesia ini dari menjalankan KEWAJIBANNYA SEBAGAI HAMBA ALLAH yang diharuskan menetapkan sesuatu berdasarkan Hukum Allah
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu(5:48). 
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik (5:49).
Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?(5:50).
kafir dalam ayat tersebut bermakna :
1. Jika ia mengambil hukum manusia dan dia yakin hukum manusia lebih baik dari hukum allah maka kafirlah ia
2, jika hukum manusia sama dengan hukum Allah maka kafirlah ia
3. jika ada orang berhukum selain dari hukum Allah namun dia sadar dan tahu bahwa hukum tersebut tidak lebih baik dari hukum Allah dan dia sadar perbuatannya salah hal ini tidak dihukumi kafir namun dosa besar dan orang berdosa besar dalam manhaj salafus saleh tidak lah jhal ini mengeluarkannya dari islam.
hal ini menjadi pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Atho’, Ibnu taymiyah, Nashirudin al-albani dan ulama salaf maupun khalaf lainnya

Hiruk Pikuk KRL jakarta, Interview Freeport Hingga Naik Citytrans


Seusai mengikuti roadshow Indonesia Mengajar pada rabu malam, saya langsung beranjak menuju kosan teman (yang akhirnya sangat saya sesali untuk menginap di kosan aneh tersebut). Alhasil, dari rabu malam s.d jumat pagi saya cuma menghabiskan waktu di kota Tangerang yang sangat penat dan penuh nyamuk. Karena saking menjemukan dan membosankannya tempat tersebut, saya tidak bisa menahan diri lagi untuk segera pergi pada jumat paginya.
Alhamdulillah, jumat pagi saya bisa hidup bebas. Perjalanan saya selanjutnya adalah ke Stasiun Pondok Ranji, stasiun yang paling dekat dengan daerah tersebut. Karena bingung dengan daerah tersebut, akhirnya saya bertanya kepada seorang pemuda yang diketahui kemudian bernama Agus. Pemuda ini adalah mahasiswa asal Purworejo yang sedang menimba ilmu di Bina Sarana Informatika Jakarta. Dengan sangat sopannya dia mengajak saya bahkan membelikan saya tiket ekonomi KRL Jakarta tersebut menuju stasiun Palmerah. Tidak lupa saya haturkan terima kasih. Selidik punya selidik, ternyata pemuda tersebut baru mencicipi bangku kuliah di tahun ini. Berarti saya lebih tua 3 tahun dari dia. Wah, merasa lebih muda jadinya hehe..
Pengalaman menaiki KRL kali ini adalah pengalaman yang pastinya tidak akan terlupakan. Bukan saja karena tiket gratis namun pengalaman betapa hiruknya kondisi KRL kota Jakarta di pagi hari. Sesumpek-sumpeknya kereta di Bandung, KRL di Jakarta jauh lebih sumpek lagi. Wanita dan pria bercampur baur dan berdesak-desakan di kereta tersebut. Kalau sudah seperti ini, yang namanya pelecehan seksual baik secara tidak sengaja ataupun sengaja pasti akan terjadi. Contohnya saja, di samping saya berdiri seorang wanita muda yang ‘maaf’ payudaranya terpaksa mengenai tubuh saya karena didorong paksa oleh penumpang-penumpang dari luar yang ingin masuk juga ke kereta. Saya yang baru pertama kali merasakan kondisi seperti itu, sangat shock berat. Bagaimana dengan penduduk Jakarta yang katanya kondisi seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari mereka?. Ah sudahlah, saya kira kereta khusus wanita memang adalah hal yang sangat penting dan mendesak untuk dilakukan dalam waktu cepat. Semoga Pemda DKI merealisasikannya dengan benar agar harkat dan derajat para kaum wanita dapat terjaga.
Sesampai di Palmerah, kami (saya dan agus) berpisah dan saling menyemangati untuk melakukan yang terbaik. Yah, dia tahu kalau saya akan mengikuti interview di PT.Freeport siangnya. Setelah berpisah, saya disarankan untuk menaiki kopaja 86 untuk menuju daerah Slipi. Di slipi, saya menaiki Busway untuk menuju daerah kuningan. Adapun saya harus menaiki 2 kali Busway agar bisa mencapai daerah kuningan barat. Karena di Kuningan Barat itulah berdiri megah Plaza89, dimana PT Freeport bermarkas di Jakarta.
Karena melihat jam masih pukul 9 lewat, saya putuskan untuk makan di McD di daerah kampusnya Pak Bakrie (salah satu senior saya karena alumni tahun 1971 Arus Kuat ITB). Disitu, tak lupa saya tuntaskan kebutuhan kamar kecil yang harus dituntaskan setuntas-tuntasnya. Setelah selesai, baru bisa menikmati ‘Paket Panas’ yang disediakan McD dengan harga standard. Seusai menikmati makanan, saya melangkah menuju Plaza89 yang berada di dekat McD tersebut. Sesampai disitu, KTP harus dititipkan sebagai penjamin kartu tanpa pengenal di gedung tersebut. Setelahnya, menuju resepsionis PT Freeport di lantai satu juga. Setelah dipanggil oleh Bu Trisa saya dipersilahkan untuk menuju lantai 7 tempat proses interview dilakukan.
Saat itu, ternyata yang interview bukan cuma saya. Ada juga Mas Hamid, senior di Elektro 2005 yang juga merupakan panitia IEC III(Suatu ajang kompetisi Bisnis Plan Tahunan di ITB). Karena saya yang pertama datang, maka saya yang dipersilahkan terlebih dahulu oleh Bu Trisa untuk Interview dengan para Supervisor di Bidang Maintenance dan Kontrol di Papua sana. What? Departemen Maintenance dan Kontrol? apa tidak salah? ampun dah, salah satu senior saya yang keterima terlebih dahulu di Freeport masuk di Departemen tambang dan informasi yang saya dapat lebih tentang interview dengan para user di dept.Tambang Freeport. Duh, bagaimana ini?. yah sudahlah, berdoa dan berusaha saja.
Dua Layar TV yang sangat besar, menjadi alat kami berkomunikasi dengan para user/supervisor disana. Ada 4 orang pria dan 1 orang wanita. Ternyata mereka semua dari elektro. Saya sudah pesimis bakalan lolos di tahap ini karena merasa pasti akan dihajar dengan pertanyaan-pertanyaan power yang menakutkan. Benar saja, kala itu pertanyaan dimulai dari relay, motor, PLC, Instrumentasi, dll yang benar-benar tidak begitu saya ketahui dengan pasti. Ditambah lagi dengan persoalan-persoalan teknis yang menuntut saya untuk mengambil keputusan. Wah, bener-bener lah. Saya Kacau sekali! :D . Saya tidak dapat berharap banyak dapat lolos dari tahap ini, tapi setidaknya banyak pelajaran yang dapat saya ambil yaitu memahami lebih dalam tentang ilmu-ilmu yang sebenarnya telah diberikan secara khusus sejak tingkat 3 lalu.
Dengan langkah gontai, saya keluar dari ruang interview tersebut setelah interview yang cukup menakutkan dan berdurasi lebih dari setengah jam. Mas Hamid adalah peserta interview berikutnya. Karena melihat waktu yang hampir memasuki shalat jumat, maka saya ijin undur diri kepada Bu Trisa. Sebelumny Beliau memberitahu tentang proses kedepannya bila saya diterima atau ditolak di divisi yang bersangkutan. Saya dengan semangat mendengarkan penjelasan dari HRD tersebut yang sangat friendly beda dengan HRD perusahaan-perusahaan lainnya yang pernah saya ikuti.
Seusai shalat jumat di Mesjid Departemen Koperasi dan UKM, saya melihat-lihat pasar jumat yang berada persis di sampingnya. Karena melihat baju tebal yang sangat cocok dipakai di Bandung, saya mulai tertarik dan akhirnya melakukan proses tawar menawar. Lalu terbelilah sebuah baju baru yang tebal senilai 25ribu rupiah. Angka yang cukup worthed untuk kaos setebal ini.
Setelah selesai berbelanja, saya berjalan keluar dan mencari dimana letak travel menuju Bandung yang paling dekat dengan lokasi saya waktu itu. Ada yang menyarankan daerah mampang yang berada cukup jauh. Saya menuruti saja, di perjalanan saya melewati Kedubes Australia yang dijaga dengan penjagaan super ketat. Ada apa gerangan? ternyata kemudian diketahui bahwa baru saja terjadi pengeboman di Mesjid Kepolisian Cirebon yang menewaskan 2 orang dan puluhan lainnnya luka-luka sehingga keamanan di Jakarta semakin ditingkatkan.
Setelah melewati kedubes Australia, saya menuju Universitas Bakrie dan bertanya kepada Satpam di dekat saya tentang Travel ke Bandung. Alhamdulillah, ternyata saya tidak perlu berjalan lebih jauh ke mampang untuk menemukan travel karena di dekat Universitas Bakrie tersebut ada Citytrans yang mengangkut penumpangnya menuju Bandung.
Sayapun bersegera menuju Pool Citytrans tersebut, sebenarnya sempat hendak mengurungkan diri untuk pulang dengan Citytrans eksekutif karena mengetahui harganya senilai 70ribu dan ingin mencari travel yang lain yang kira-kira masih 50ribuan. Namun, karena melihat kondisi diri yang sudah sumpek akhirnya saya relakan untuk mengeluarkan kocek lebih agar pulang dengan lebih cepat.
Ternyata, pilihan saya menaiki Citytrans adalah pilihan yang sangat tepat. Waktu perjalanan adalah hal yang utama dalam pelayanannya. Ditambah lagi letak kursi yang sangat nyaman dan luas membuat penumpang bisa rileks. Baru disadari bahwa tidak rugi mengeluarkan uang lebih bila pelayanannya seperti ini. Memang agak kencang tapi tidak ugal-ugalan dan ini membuat saya percaya penuh bahwa driver bakalan membawa kami semua pulang ke Bandung dengan selamat. Akhirnya dengan waktu tempuh yang cukup singkat, sekitar 2 jam, kami berhasil sampai di Bandung kembali.
yah, cukup sekian pengalaman saya jumat ini. Tentu akan lebih bewarna bila saya menghadirkan data berupa foto-foto perjalanan saya namun karena handycam yang saat itu sedang lowbat dan sulit untuk dikeluarkan maka saya putuskan untuk tidak mengambil gambar satupun.

Serangan Ulat Bulu di KBL ITB Tahun Lalu


Berita tentang serangan ulat bulu yang banyak terjadi di sebagian daerah Indonesia tahun ini cukup mengerikan. Bagaimana tidak, berawal dari daerah Probolinggo dimana serangan ulat bulu ini pertama kali ditemukan di tahun ini dan akhirnya menyebar ke berbagai kota termasuk Bandung, Jakarta, Semarang, Bali bahkan Medan. Kejadian inipun telah diteliti oleh pihak LIPI dimana sampelnya menggunakan ulat bulu yang berasal dari Yogyakarta dan Jember yaituLymantria marginalis, Arctonis species (belum tahu genusnya), dan Cyana veronata.
Ulat bulu
Ternyata ulet bulu dalam spesies lymantridae sudah ada di Indonesia namun dahulu tidak begitu meledak seperti sekarang. Dan spesies lymantride ini memang senang makan kelompok mangga. Sehingga tidak heran jika ulat bulu ini menyerang Probolinggo yang banyak menanam pohon mangga.Ketersediaan hostplan (sumber pangan) juga sangat menentukan keadaan populasi.
Salah satu faktor yang menyebabkan serangan ulat bulu dalam jumlah besar adalah karena berkurangnya jumlah predator ulat bulu ini. Predator tersebut adalah serangga dan burung. Yang paling ampuh sebenarnya adalah burung. Akan tetapi, karena perdagangan burung kian marak, populasi burungpun akhirnya berkurang dan terjadilah seperti ini. Mungkin bagi Anda yang memiliki ‘burung’ peliharaan sebaiknya dilepaskan sebentar guna membantu mengatasi serangan ulat bulu ini. :D
Di Bekasi
Lha! Saya kok malah meluas. Ok, balik sesuai judul yaitu serangan ulat bulu di KBL tahun lalu. Pertengahan Maret tahun lalu adalah hari-hari naas bagi sebagian kantin yang didekatnya berada pohon-pohon yang dihinggapi oleh ulat bulu ini. Bagaimana tidak! Contohnya saja KBL, hampir seluruh atap gedung, beberapa meja, bangku bahkan tangga diserang oleh ulat ini. Para konsumen yang tadinya berlapar-lapar seusai kuliah dan dateng ke KBL akhirnya mengurungkan niatnya untuk menikmati makanan di KBL karena sudah bergidik melihat serangga kecil namun menjijikkan tersebut.
Di minggu pertama, saya hanya mentitahkan kepada seluruh karyawan untuk membersihkan ulat bagian gedung dengan lebih intensif kembali sembari melihat perkembangan selanjutnya. Minggu kedua dan ketiga ternyata lebih parah, Pepohonan kayu manis yang ada disamping KBL nampak seperti batang yang berdurikan ulat bulu di sekujur pohon tersebut. Sangat amat menjijikkan. Namun pilihan menggunakan  pestisida adalah pilihan GILA yang tidak mungkin saya ambil waktu itu karena akan sangat berpengaruh terhadap sanitasi air dan properti masak yang ada di KBL dan nantinya akan menimbulkan sustainable effect terhadap culinary process yang dijalankan di KBL.
Di pohon
Ok, selanjutnya saya putuskan untuk menyiramkan air dan membuang ulatnya. Yah, karyawan sebagai makhluk biasa dan taat akhirnya patuh terhadap perintah saya. Keesokannya harinya, bukannya berkurang malah ulat bulunya semakin berdatangan. Sepertinya si ibu ‘ulat bulu’ tidak rela anak-anaknya dibuang ke tempat lain sehingga memanggil ‘ibu-ibu’ ulat yang lainnya untuk beranak di pohon tersebut.  Lalu di akhir minggu keempat, cara terakhir yang paling ampuh dan tangguh dicetuskan oleh karyawan yaitu dengan ‘Membakar’ pohon tersebut. Ternyata dengan melakukan proses pembakaran, ulat bulunya banyak yang mati dan menjadi solusi untuk mengatasinya. Meskipun keesokan harinya kami harus berhadapan dengan pihak ITB yang mempertanyakan legalitas proses pembakaran yang kami lakukan terhadap pohon yang keberadaannya di ITB sangat dilindungi dan dijaga.
Tapi persetanlah!,  yang penting saya tidak melihat lagi makhluk kecil menjijikkan itu. Menjijikkan dalam artian membuat diri bergidik sembari ingin muntah dibuatnya. Peristiwa ini sungguh-sungguh sangat mengurangi target omset yang saya buat saat itu. Namun di akhir tahun, saya mampu berbangga diri karena omset dan SHU akhirnya sangat melebihi dari omset dan SHU yang saya targetkan hehe.. caranya membuat penyesuaian harga yang sebelumnya merugikan menjadi menguntungkan lalu regulasi belanja bahan baku yang sering saya pandang cukup memboroskan. Nah, akankah tahun ini KBL akan diserang oleh hama ulat bulu lagi? Mungkin tinggal menghitung hari karena setahu saya dari berita yang saya baca, hama ulat bulu sudah datang lagi ke Bandung.
Kepada ulat bulu yang mau datang, mari kita haturkeun wilujeng sumping ti Bandung

Siapa Bilang ini Ibukota?


Siapa bilang ini ibukota
Ini tak lain hanyalah daerah yang kepadatannya paling parah
Siapa bilang ini ibukota
Disini hanyalah tempat opera yang penuh sandiwara
Hai orang-orang desa
Hilangkan niat dan pikiranmu untuk menginjakkan kaki di kota ini
Itu semua demi dirimu dan keluargamu
Agar tetap utuh dan bersatu
Agar orang-orang polos sepertimu
Tidak terkotori dengan polutan-polutan jasmani dan rohani yang berbahaya
Disini kemacetan dan kebisingan adalah hal biasa
Parahnya semakin runyam karena iringan kendaraan pejabat pemerintah
Ah, kenapa tetap harus mempertahankan kota busuk ini menjadi maskot negara
Maskot yang bergelar ‘ibukota’
Gelar yang sekarang sudah tidak pantas disandangnya
Bagaimana tidak
Ibukota seharusnya menunjukkan sifat ‘Ibu’ bagi kota-kota lain
Sehingga kota lain bangga untuk menirunya
Karena memang pantas dan benar untuk ditiru
Tapi
Lihat sekarang
Apa yang pantas ditiru?
Malinda dee dengan sosialitanya kah?
Kemacetan dan kebisingannya yang super itukah?
Atau panggung sandiwara yang dilakoni oleh para Penguasa?
Lah
kalau sudah seperti ini
Mendingan tidak usah digunakan istilah ibukota
Jadikan rajakota saja
Iya raja
Karena disana letak para raja-raja
Raja-raja yang hukumnya lebih hebat dari hukum Tuhan
Raja-raja yang dipuja sesaat
Setelah itu ditumbangkan dengan hebat
Disini juga daerah belanja para raja
Perlu harta berlimpah untuk bisa berlenggang dengan tenang disini
Yah
ini hanya bungkahan hati seorang rakyat jelata
yang hampir selesai menyusun TA
dan berharap tidak pernah ditempatkan disana
Jakarta
kota beribu tanda tanya

‘Demam’ Indonesia Mengajar (IM)


Tahukah Anda apa itu IM? . IM yang dimaksud disini bukanlah suatu gerakan dakwah hasil karya Ustadz Hasan Al-Banna di Mesir. Namun, IM yang berasal dari Indonesia dan bertujuan untuk memperbantukan para Pengajar Muda yang merupakan freshgraduate dari kampus-kampus di Indonesia dalam upaya pensejahteraan siswa/i SD di remote area terutama dalam bidang pendidikan. Program ini merupakan besutan aristokrat ulung yang bernama Anies Baswedan, seorang tokoh senior yang berkiprah menjadi Rektor Universitas Paramadina saat ini.
Nah, kemarin tepatnya tanggal 13 April jam 19.00 bertempat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, diadakan sebuah roadshow tentang program ini. Saya beserta teman-teman Elektro ITB 2007 dateng ke acaranya tersebut untuk menemukan inspirasi dan informasi lebih detail tentang program ini. Perjalanan Bandung-Jakarta yang cukup melelahkan dan menyeramkan kala itu tak membuat kami putus asa untuk datang dan menyaksikan roadshow tersebut.
Alhamdulillah, acaranya tepat dimulai ketika kami menginjakkan kaki di etamerika, sebuah ruangan di Ritz Carlton tempat berlangsungnya acaranya tersebut. Pak Anies dengan gagahnya membeberkan capaian-capaian yang terjadi pada pendidikan di Indonesia saat ini dibandingkan beberapa puluh tahun lalu. Contohnya, tahun ’45 hanya 5% penduduk Indonesia yang melek huruf namun saat ini sekitar 92% sudah mampu membaca.  Angka tersebut sangat besar untuk diperbandingkan dengan daerah-daerah di asia tenggara lainnya. Selain itu, Pak Anies juga memaparkan data-data lainnya yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Di awal acara, beliau bertanya kepada semua peserta. ‘Is Indonesia Rich Country?’. Kami semua sepakat menjawab ‘Yes’. Kaya dengan alamnya, budayanya dan keanekaragaman hayati lainnya. Saat itu juga Beliau mengungkapkan bahwa ada hal utama yang harus lebih dipahami lagi tentang kekayaan Indonesia saat ini. Kekayaan itu adalah SDM. Yah, Indonesia kaya dengan SDM. Jumlah anak SD Indonesia sama dengan jumlah penduduk Malaysia. Selama kita belum menyadari SDM sebagai modal utama dan hanya berharap pada SDA selama itu pula kita tidak akan menjadi bangsa besar di dunia. Lihat saja contohnya Singapura, mereka tidak punya SDA tapi mereka punya SDM dan dapat kita saksikan negaranya berkembang dengan pesat saat ini.

Jumat, 08 April 2011

B3K: Panduan Memilih Istri

Bagi Anda yang sedang gundah-gulana mencari seorang istri mungkin butuh membaca artikel ini. Tak salah pula bagi anda yang belum berencana menemukan pasangan hidup, untuk membaca artikel ini.
B3K bukan istilah lain dari P3K. B3K adalah istilah yang terupdate sampai sekarang dalam memilih pasangan hidup. Penjelasannya :
1. Bibit
Maksudnya adalah rupa/genetis.
Biasanya banyak orang yang memilih pasangan dengan melihat ini. Dengan mendapatkan pasangan yang bagus rupanya, sering dijadikan tolak ukur kebahagiaan. Padahal nyatanya tidak selalu begitu.
2. Bebet
Maksudnya adalah keluarga/lingkungan/teman/sosialnya.
Kriteria ini masih lebih efektif dibandingkan kriteria sebelumnya. Karena untuk mendapat pasangan yang baik, dapat tercermin dari keluarga/lingkungan yang mendidiknya dan teman tempatnya bergaul.
3. Bobot
Maksudnya adalah kepribadian/pendidikan/agamanya.
Kriteria ini adalah kriteria yang sangat penting diantara sebelumnya. Karena sedalam apa dia memahami agama/pendidikan maka biasanya akan lebih bijaksana dan baik dirinya dalam memahami kehidupan.
4. Kelamin
Yah maksud dari kriteria ini, semuanya sudah tahu lah yah.
Kriteria ini adalah kriteria yang paling penting dan ini bukan masalah sepele. Berita yang baru mencuat belakangan ini tentang kasus Icha alias Rahmat menggegerkan masyarakat Indonesia.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Al-Hujurat: 13).
Sebenarnya ketiga kriteria diatas yang berasal dari tradisi jawa sudah sesuai dengan ajaran islam yang dibawa oleh Rasulullah yaitu hendaknya memilih pasangan hidup berdasarkan agama, keturunan, harta dan parasnya.

Poppy Dharsono mirip Widyawati

Poppy Dharsono, wanita sepuh yang masih cantik akhir-akhir ini menjadi berita heboh di media massa terkait karena kasus pernikahan sirrinya yang dilakukan bersama Pak Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara era Orde Baru. Wanita yang juga desainer kondang ini selain diberitakan terkait kasus pernikahan sirrinya, berita yang tak kalah heboh adalah kasus klenik dan KDRT terhadap keponakannya sendiri.
Namun yang ingin saya kisahkan di artikel ini bukan karena kasus-kasusnya. Akan tetapi karena saya rasa kemiripan wajah yang dimilikinya dengan seseorang artis senior, Widyawati, Istri Almarhum Sophan Sopyan. Lets Check it out.
Poppy Dharsono

Widyawati
Mirip gak yah? hehe…

Pidato SBY tentang Gedung Baru : Mendengar Rakyat atau Cuma Ningkatin Popularitas?

Kemarin sore, penduduk seantero pelosok Nusantara dihebohkan dengan pidatoa Presiden SBY yang menghimbau untuk menunda atau bahkan menghentikan rencana pembangunan gedung baru DPR. Ada apa gerangan? SBY memang dinanti-nanti rakyat untuk segera memberikan reaksi kerasnya terhadap pembangunan gedung baru ini karena para anggota DPR dinilai sudah ‘Tuli dan Buta’ dalam mendengar dan melihat kondisi bangsa. Namun, tidak seperti biasanya SBY yang dinilai Plin-Plan dan tidak tegas kali ini memberikan statement yang sangat ‘Pro-rakyat’.
Presiden SBY (Foto: daylife)

Pernyataan-pernyataannya seperti ini :
“Saya menginstruksikan, setelah dilakukan pengecekan rencana pembangunan gedung dan fasilitas yang tidak memenuhi ketentuan yang dikeluarkan, bahkan dalam bahasa saya tidak memenuhi standar kepatutan, agar ditunda dulu, untuk dilakukan revisi penyesuaian, bahkan barangkali kalau memang tidak sangat diperlukan bisa ditunda dan dibatalkan,”
“Saya juga ingin sekali lagi mengajak para pimpinan lembaga negara nonpemerintah, selaku pengguna anggaran dan tentu saya instruksikan kepada para menteri pimpinan lembaga negara nonkementerian, serta para gubernur sebagai pengelola keuangan di daerah yang mendapatkan delegasi dari saya, untuk bersama kita melakukan langkah-langkah optimasi dan efisiensi penggunaan keuangan negara,”
“Langkah penghematan yang lain, membatasi kendaraan dinas. Kalau tidak diperlukan mengapa diperlukan kendaraan dinas. Membatasi pembagunan gedung, kantor, rumah. Tentu tidak diperlukan penambahan, bangunan”
Kalau memang benar karena SBY mendengar dan peduli dengan rakyat, tentu hal tersebut adalah sesuatu yang patut dibanggakan karena krisis kepercayaan yang telah dialamatkan banyak orang selama ini kepada pemerintah setidaknya dapat terkurangi dengan pernyataan Beliau. Namun yang anehnya, mengapa pernyataan ini justru berbeda dengan pendapat fraksi di DPR khususnya fraksi Demokrat yang tetap ngotot membangun gedung tersebut. Bukankah SBY sendiri adalah maskotnya Demokrat?. Mengapa pandangan si maskot justru tidak serupa dengan pandangan kadernya?.
Ok, mungkin dalam hal ini terjadi kesalahan komunikasi politik. Akan kita saksikan kebenaran dari pidato beliau kemarin selama beberapa hari ke depan. Apakah proyek Gedung Baru DPR dibatalkan atau tetap dilanjutkan dengan anggaran yang efektif atau bahkan tetap menjadi suatu bangunan mewah?.
Adapula pendapat yang mengatakan bahwa ini sebenarnya hanya akal-akalan politik dari SBY. Seperti biasa hanya untuk menaikkan popularitas. Dulu isu yang sering digunakan adalah isu ‘Terzhalimi’. Mungkin karena sekarang isu ‘Terzhalimi’ sudah out of date, yang digunakan adalah isu ‘Pro-rakyat’. yah, sekali lagi saya katakan bahwa hal ini dapat dibuktikan selama beberapa hari kedepan terkait keputusan final yang akhirnya diambil oleh kaum kotoris (baca:DPR) terhadap pembangunan gedung ini.
Saya pribadi sih melihatnya kalau untuk efektifitas tidak ada salahnya membangun sebagian fasilitas yang memang benar-benar sangat mendesak. Bukannya suatu bangunan mewah yang isinya ada kolam renang dan peralatan gym yang sebenarnya hanyalah kebutuhan sekunder.

Belajar dari Dorama :Anda Seme atau Uke ?

Mungkin kedua istilah diatas baru pertama kali anda dengar. Yah, sama! saya juga baru mendengar dan mengetahuinya beberapa saat yang lalu. Seme dan Uke ini adalah istilah Jepang yang ditujukan untuk sepasang kekasih ataupun persahabatan. Bisa dikatakan begini, bahwa seme adalah ungkapan untuk orang yang sifatnya ‘pemenang’. Maksud pemenang disini adalah si ‘uke’-nya akan lebih banyak nurut daripada si seme. Begitu juga Uke adalah ungkapan untuk orang yang sifatnya ‘penurut’ dengan si ‘seme’-nya.
Itazura Na Kiss
Mungkin bisa kita ambil contoh Dorama Itazura Na Kiss. Dimana seorang cowok bernama Irie-kun adalah cowok dewasa yang disukai seluruh gadis di sekolahnya dan Kotoko adalah seorang cewek yang mengejar-ngejar cinta Irie-kun dan mau berkorban apa saja untuknya (nah lho! kayak lagu dangdut gitu :P ). Dalam hal ini, kita dapat langsung menyebut Irie-kun adalah Seme dan Kotoko adalah karakter Uke.
Setelah mengingat beberapa dorama dan K-Dorama yang saya tonton, kesimpulan yang saya ambil adalah Serial yang kesan karakter Seme dan Uke-nya lebih kelihatan cenderung terkenal. Seperti Boys Before Flower, You’re Beatiful, Full House dsb. Mungkin dikarenakan lebih sering terjadi di dunia nyata sehingga banyak orang-orang yang simpatik terhadap ide cerita yang dibuat. Terutama dalam Dorama ‘Itazura Na Kiss’ tersebut, dimana akhirnya Kotoko yang notabene seorang ‘Uke’ berhasil mendapatkan cintanya Irie-Kun yang seorang ‘Seme’. Tentu saja ini menumbuhkan harapan dan semangat para Uke (terutama cewek) untuk selalu berjuang dalam mendapatkan cintanya.
Saran saya, untuk Anda yang sedang berkeluarga atau bersahabat. Karakter Uke dan Seme ini seharusnya ada pada diri anda karena tidak selayaknya seseorang selalu menjadi pengalah ataupun pemenang dalam kasus menjalin hubungan. Yang dilihat seharusnya bukan dari orangnya tapi tujuan gagasan yang akan diambil. kalau ternyata gagasan si Uke ternyata lebih baik, kenapa tidak si Seme mengikutinya (hehe.. kalau Seme mengikut kepada si Uke, berarti udah gak Seme lagi dong karakternya :P ). Yah, seperti itulah.
Anda juga pasti menyadari kan kalau dalam bersahabatpun pasti akan ada aja yang sering mengalah dan sering menang. Nah, kalau bisa yang selalu menang itu kadang mengalahlah dengan yang sering mengalah. Karena dengan begitu, yang mengalah tersebut merasa dihargai sebagai seorang sahabat.

Metode yang Cukup Ampuh untuk Menentukan Masa Depan : Passion Test

Sebelumnya saya sempat blogwalking ke seorang temen tentang passion test. Sekarang pengen ikutan test tersebut disini. Begini, saya jelaskan. Jadi di passion test ini, Anda diharuskan untuk menjawab dengan jujur pertanyaan dibawah sehingga nanti akhirnya dapat diambil kesimpulan sebenarnya minat anda kemana. Ok, langsung kita mulai saja. (adapun jawaban2 dibawah pertanyaan, adalah jawaban saya)
TAHAP 1
1. Pekerjaan apa yang kamu berani dan suka lakukan walau ga dibayar? Sebutin 10 buah!
Menulis, menyanyi, mengajar anak-anak kecil, berjalan-jalan, menghitung, mengatur orang, beres-beres rumah, membaca, bersepeda, penyiar
2. Hobi apa yang paling seneng banget dilakuin? Sebutin 10 buah!
Menulis, menyanyi, berjalan-jalan, menghitung, mengatur orang, beres-beres rumah, membaca, bersepeda, tidur, bisnis.
3. Kalo dibayar, pengen jadi apa? Sebutin 10 buah!
Penulis, penyiar radio, guru SMA, manager, pemilik bisnis kuliner, pemilik bisnis jasa, penyanyi, makelar properti, guru SMP, guru SD.
————————————————————-
TAHAP 2
1. Dari nomor 1 di TAHAP 1, pilih 3 yang “aku banget!”
Menulis, menyanyi, mengatur orang.
2. Dari nomor 2 di TAHAP 1, pilih 3 yang “aku banget!”
Menulis, menyanyi, bisnis.
3. Dari nomor 3 di TAHAP 1, pilih 3 yang “aku banget!”
Penulis, pemilik bisnis jasa, penyanyi.
————————————————————-
TAHAP 3
1. Dari nomor 1 di TAHAP 2, pilih 1 yang “aku banget!”
Mengatur orang.
2. Dari nomor 2 di TAHAP 2, pilih 1 yang “aku banget!”
Menulis.
3. Dari nomor 3 di TAHAP 2, pilih 1 yang “aku banget!”
Pemilik bisnis jasa.
4. Sebutikan satu concern yang sangat ingin kamu perdalam!
Bisnis Jasa
————————————————————-
TAHAP 4
Rangkai keempat jawaban dari pertanyaan di TAHAP 3 jadi sebuah kalimat yang ngegambarin kamu banget!
Saya adalah seorang pemilik jasa yang pandai dalam mengatur karyawan dengan baik dan sering melatih diri dalam menulis sesuatu yang berguna