Rabu, 30 Maret 2011

Bahaya Akan Pemberitaan Kehamilan Artis diluar Nikah terhadap Budaya Bangsa

Setahun yang lalu, masyarakat Indonesia  dihidangkan oleh Media sebuah pemberitaan akan kehamilan artis muda 'papan menengah kebawah' yang masih teka-teki tentang siapa ayah biologis dari janin yang dikandungnya. Kala itu, status single yang melekat padanya membuat orang menjadi lebih penasaran untuk mengetahui pria yang tidur dengannya.

Akhirnya setelah melahirkan, beberapa bulan kemudian seorang pria muda vokalis sebuah band mengungkapkan bahwa dia adalah ayah biologis dari bayi tersebut. Kontan saja, masyarakat ramai-ramai membicarakannya. Ada yang menilai negatif dan teryata ada juga yang menilai positif. Tanggapan positif seperti 'Pria Bertanggung jawab' dan sebagainya malah membuat keduanya menjadi lebih populer dan diterima dengan mudah oleh masyarakat.

Saya tidak perduli bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka kembali selepas perbuatan hina yang mereka lakukan dan di blow-up besar-besaran oleh media. Namun, yang saya khawatirkan masyarakat akan menilai kehamilan di luar nikah sudah menjadi hal yang umum atau bahkan trend masa kini yang tidak ada salahnya untuk dicoba/dilakukan. Kalau sudah seperti ini, budaya timur yang kita miliki akan segera lenyap dan tergantikan dengan budaya barat yang sesat.

Seharusnya dari awal media jangan memberitakan, biar saja ini menjadi masalah pribadi mereka. Karakter masyarakat yang emosional namun polos malah akan memunculkan sikap latah yang merangsang rasa ingin tahu mereka. Betapa banyak kita lihat, anak-anak remaja yang melakukan perbuatan negatis seperti narkoba, free sex dsb hanya karena terpengaruh oleh media.

Terlebih lagi, tidak ada sanksi sosial yang diberikan oleh masyarakat terhadap pelakunya. Yah kalau sudah begini, kita tinggal menunggu beberapa tahun lagi dampak dari berita tersebut. Orangtua diharapkan untuk lebih waspada dan cekatan memelihara dan mendidik anak-anak mereka terhadap bahaya berita yang dimunculkan oleh media.

Berdasarkan pengamatan saya terhadap beberapa kejadian serupa, memang benar masyarakat sudah menganggap ini hal yang dapat dimaafkan dan lumrah sehingga rasa malu pelakunyapun hanya ada atau bahkan tidak ada. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar