Artikel ini sengaja saya buat untuk memberikan informasi bagi adik-adik calon mahasiswa baru yang ingin berkuliah di Bandung tahun ini. Hal yang juga sangat penting untuk diperhatikan dalam memperkirakan kesanggupan seseorang untuk menempuh pendidikan selain biaya pendidikan itu sendiri, adalah biaya hidup (living cost). Untuk tahun ini, beberapa harga barang kebutuhan sudah naik sehingga berdampak terhadap peningkatan cost yang harus dikeluarkan mahasiswa untuk survive di kota ini.
Berdasarkan pengalaman saya selama sebulan kemarin, dengan parameter :
- Saya tinggal di asrama putra ITB yang cukup murah (100.000/bulan dan beberapa bulan lagi akan naik menjadi 250.000/bulan [sudah komplit])
- Jarak kos (Asrama Kidang Pananjung ITB) ke kampus(ITB) sekitar 1Km. Jalan pergi menurun mudah. dan Jalan pulang mendaki lagi sukar.
- Konsumsi makan 2x sehari (gak tau kenapa, beberapa bulan terakhir saya cukup sering makan dua kali sehari yaitu agak siang dan petang hari). Namun, Ini cukup bermanfaat karena selain dapat membuat tidak terlalu ngantuk saat kuliah pagi dan juga saat belajar malam. Konsumsi perkali makan 6000 (Nasi+telur+sayur). Saya rekomendasikan kalau adik-adik ingin tinggal di cisitu makannya di WarungTenda Biru/Bu Kodok. Harganya terkenal paling murah. Nasi + Telur masih 4ribuan.
- Tugas-tugas kuliah membutuhkan fotokopi, print tugas dll
- Buku kuliah semua minjem dari perpus atau kakak kelas (kalau saya sih, selalu memfoto kopi buku sendiri. Tapi kalau mau minimalis, lakukanlah hal yang seperti ini)
- Ngemil dan jajan kira2 3.000/hari.
Rinciannya :
1. Uang Kos (1×250.000) | 250.000 |
2. Konsumsi (2X30X6000) | 360.000 |
3. ATK/Alat tulis kuliah dan pulsa (50.000) | 50.000 |
4. Ongkos pulang (20X1500) | 30.000 |
5. Ngemil/jajan (30X3000) | 90.000 |
Total | 780.000 |
Hmm, angka diatas mungkin masih terlalu berat. Tapi jangan kuatir. Di beberapa kampus besar, terutama di ITB, beasiswanya berjibun. Kakak sarankan, kalau tidak begitu punya uang, mungkin yang perlu adik-adik persiapkan adalah biaya hidup untuk jaga-jaga selama 3 bulan (berdasarkan pengalaman kakak), sekitar 2,3jutaan. Bila nominal segitupun belum ada, sebaiknya adik-adik pinjem dulu dari orang kaya/tetangga sekitar adik-adik.
Setelah di bandung, utamakan memilih aktivitas yang bisa menghasilkan uang. Mungkin jualan pulsa atau jualan donat (eh, jualan donat ini seriusan lho! sangat menguntungkan. Kakak sudah membuktikannya. Harga Produsen 1100, kamu jual sebuah 2000/1500 itu udah sangat menguntungkan. Dan lebih amannya lagi, kamu bayar ketika sudah laku, kalau tidak tinggal dikembalikan, tapi usahakan laku semua yah! kasihan si Ibu pedagangnya (Ibu tersebut selalu stand by di Mesjid Salman ITB). Dengan berjualan pulsa, mungkin kamu bisa dapet 25rb/bulan (eh, pengalaman temen, kalau jualan pulsa sebaiknya jangan ngutangin soalnya bisa gak bayar), dengan jualan donat ini bisa nyampe 200rb/bulan. Ok, sudah terkumpul 225rb.
Aktivitas selanjutnya adalah menjadi pengawas try-out bimbel, waktu tiga tahun yang lalu, kakak ikutan hasilnya lumayan bisa dapet 40rb/shift, mungkin sekarang sudah 50rb-an. Kalau satu hari (biasanya di hari sabtu/ahad) ada 3 shift, berarti kamu bisa ngumpulin 150.ooo. Caranya gampang, bisa langsung mendatangi bimbel2 yang mau kamu awasi try-outnya. Seperti SSC, GO dll. Bila diasumsikan sebulan ada 2x try-out dan kamu ngawasin selama 3 shift (dari pagi-sore) berarti dari jaga Try-out kamu sudah mengumpulkan 300.ooo. Berarti total yang dikumpulkan senilai 525,000. Hmm, angka segini sudah cukuplah yah untuk menambah-nambah biaya hidup kamu.
Langkah selanjutnya untuk mendapatkan duit adalah dengan mengikuti program beasiswa di kampus (ini serius deh, di ITB itu buanyaakk banget beasiswanya, kakak sampe dijuluki ‘scholar-preneur’ oleh beberapa temen karena kemarin2 dapet beberapa beasiswa ). Yang perlu dibawa dari kampung adalah SKTM (surat keterangan tidak mampu), fotokopi KTP dan Slip gaji ortu (bila ortu petani/buruh/dll yang tidak mempunyai slip, silahkan minta surat gaji dari kelurahan adik-adik), fotokopi Rapor yang dilegalisir (hanya untuk mahasiswa baru), Kartu Keluarga dan KTP adik-adik tentunya. Nah, kalau beasiswa ini sudah keluar/cair, maka hidup adik-adik akan sangat berkecukupan. Karena bisa saja seseorang mahasiswa mendapatkan beasiswa lebih dari satu (BILA DIIJINKAN). [untuk mahasiswa ITB] Bila biaya makan bila dirasa terlalu berat, adik-adik juga bisa mendapatkan beasiswa bantuan makan di beberapa kantin di kampus ITB. Tuh kan, biayanya jadi lebih ringan lagi.
Oh iya, pesan kakak kalau sudah mendapatkan beasiswa jangan sampe kualitas belajar adik-adik malah menurun karena biasanya kalau orang sudah memasuki zona aman, dia gak akan merasa ada yang perlu diperjuangkan. Ingat lho dik!, ayah dan ibumu menunggu bakti dirimu di kampung sana.
Ok, cukup sekian rincian biaya hidup minimalis di Bandung beserta kiat memenuhinya.
Jadi, nunggu apa lagi?
Masih takut untuk kuliah di Bandung?
Masih takut untuk kuliah di ITB?
Kakak tunggu kalian sebagai MAHASISWA ITB 2011 nanti, Insya Allah kakak masih di Bandung sampe tahun depan (eh, bukan karena kuliahnya telat yah, Insya Allah kakak akan meneruskan kuliah Magister disini)
Wassalam.
kak,,,kalau sekarang udah ada perubahan gak rincian biaya hidup diatas,,,
BalasHapusterimakasih...