Selasa, 29 Maret 2011

Ketika Hati Ingin Memilih


sudah berapa kali aku lupa
kalau cintaku hanya pantas untukMu
Kau pasti sangat cemburu
ketika tahu aku mencoba menumbuhkan cinta ke selainMu
aku tidak bisa membayangkan betapa cemburunya diriMu
yang memiliki aku seutuhnya
Sering aku jauh dariMu
sering sekali
Sampai-sampai dalam sehari cuma 5 kali aku ingat diriMu
dan itupun tersadar ketika ada orang lain yang menyebut namaMu
Bukankah seharusnya aku harus mengingatMu di setiap waktu
dalam langkah, pikiran, ucapan dan perbuatanku?
Padahal dulu, aku pernah berjanji padaMu
janji yang gunung, burung dan langit saja tak sanggup menerimanya
untuk beribadah dan menjadi pemimpin di muka bumi ini
Kau mengatakan bahwa kami adalah makhluk yang bodoh dan tergesa-gesa
Sekarang aku baru mengetahui betapa tolol dan tergesa-gesanya kami menerima ‘tantangan’ dariMu dulu
Umurku mungkin tinggal 60, 40, 30, 20, 10, setahun atau bahkan sehari lagi.
Dan yang tahu cuma Kamu.
Yang aku inginkan, ketika waktu-waktu nanti, ijinkan aku untuk di dekatMu
Dengan penuh kerelaan melakukan apapun yang Kau inginkan
MembuatMu bangga padaku
MembuatMu tersenyum padaku
Karena sudah bertahun-tahun lamanya
aku membuatMu marah
dengan tingkah laku yang kulakukan
baik sadar maupun tidak sadar
Seperti beberapa tahun lalu, ketika hati kucoba serahkan kepada Makhluk lain
Makhluk yang sebenarnya hanya pantas menerima kasih sayang
Karena cinta hanya pantas untukMu
Kala itu, itu rela melakukan sesuatu agar bisa bersamanya
Bahkan melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan diriku
Duh, betapa bodohnya aku
Mengabdi kepada makhluk yang sama-sama budakMu
Kalau saja, rasa rela dan ikhlas itu dapat kuserahkan seutuhnya kepadaMu
tentulah bangga diriku
Namun, jangankan seutuhnya. Setetes saja sepertinya susah
Mungkin faktor setan manusia dan setan jin yang menjadi musuh al-insan
Sehingga membujuk dan menggodaku untuk tidak rela menyerahkan cintaku
atau mungkin hatiku yang memang sudah terkotori sendiri
kalau begitu, KasihKu! bersihkan dulu hatiku
agar aku dapat mencintaiMu dengan setulus hatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar