Tanpa terasa, 2 bulan lagi ITB akan kedatangan calon mahasiswa baru generasi selanjutnya. Mereka yang akan datang dalam periode 2 bulan mendatang adalah calon mahasiswa yang diterima melalui berbagai beasiswa seperti BIUS (Beasiswa ITB Untuk Semua) dan Bidik-Misi. Bagi mahasiswa/i tersebut sebelum menjalani kuliah normal di ITB, haruslah diikutsertakan dalam program Matrikulasi.
Program matrikulasi adalah program pengenalan dunia kampus melalui berbagai acara sosial dan akademis. Disini anda selama 2 bulan akan belajar kembali. Sehingga nantinya akan ditest ulang. Dengan hasil test tersebut, akan ditentukan anda akan memasuki program studi yang mana. Tentunya semakin baik hasil test akademis tersebut, maka semakin besar kemungkinan anda akan mendapatkan jurusan yang Anda favoritkan. Selama beberapa tahun terakhir ini, fakultas STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) adalah fakultas yang paling difavoritkan. Terlebih lagi ada Program Studi Teknik Tenaga Listrik didalamnya. Program studi yang erat hubungannya dengan PLN (iya gitu?).
Selama anda menjalani program matrikulasi, maka anda akan ditempatkan di asrama mahasiswa yang dimiliki oleh ITB yaitu :
Yang harus khawatir adalah mahasiswa baru yang tidak menerima beasiswa karena biaya kos-kosan di sekitar ITB sudah merengsek naik cukup signifikan. Sebagai perbandingan, sejak dua tahun lalu saya menetap di asrama Kidang Pananjung dengan biaya 100ribu/bulan. Biaya ini tergolong supermurah karena saya sudah difasilitasi listrik dan air sepuasnya. Nah, sekarang asrama Kidang Pananjung tersebutpun sudah naik harga sewanya yaitu 250.000. Tapi jangan salah, fasilitasnya juga ditingkatkan. Anda akan dimanjakan dengan kasur spring bed yang baru dibeli oleh pihak ITB.
Belum lagi, satu kamar hanya diperuntukkan bagi 3 orang saja. Jadi serasa rumah sendirilah. Saya sudah membuktikannya. Meski sekarang sudah pindah ke tempat lain yang lebih nyaman tentunya. Dulu saya tinggal di asrama Kidang Pananjung noC11. Disitu saya letakkan 2 triplek untuk menutupi dinding sehingga seolah-olah membuat kamar pribadi sendiri. Terpisah dari teman-teman lain. Mungkin anda dapat mempergunakannya kembali.
Tapi saran saya buat calon mahasiswa baru yang memang membutuhkan tempat tinggal dengan harga standard, kalau sudah nyampe Bandung langsung aja ke asrama mahasiswa milik ITB. Soalnya selain murah, anda juga bisa nunggak sampe berbulan-bulan. Haha.. gagasan yang tidak perlu dicontoh sebenarnya.
Kalau ternyata kapasitas kamar sudah penuh, maka anda terpaksa mencari kosan yang lain. Saya punya beberapa alternatif kosan yang murah namun tidak tahu sekarang masih murah atau tidak yah. Kalau mau cari aman/murah, sebaiknya anda tidak memilih kostan yang berlokasi di pinggir jalan. Karena berdasarkan pengalaman, harga kosan di pinggi jalan berkisar 600ribu-2jutaan/bulan (di cisitu). Kalau anda teliti dengan mencari daerah-daerah yang lebih dalam(masuk) lagi, anda masih bisa menemukan kosan yang berkisar 200ribu-250ribu/bulan.
Beberapa pilihan daerah lain untuk ngekos selain Cisitu adalah :
Program matrikulasi adalah program pengenalan dunia kampus melalui berbagai acara sosial dan akademis. Disini anda selama 2 bulan akan belajar kembali. Sehingga nantinya akan ditest ulang. Dengan hasil test tersebut, akan ditentukan anda akan memasuki program studi yang mana. Tentunya semakin baik hasil test akademis tersebut, maka semakin besar kemungkinan anda akan mendapatkan jurusan yang Anda favoritkan. Selama beberapa tahun terakhir ini, fakultas STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) adalah fakultas yang paling difavoritkan. Terlebih lagi ada Program Studi Teknik Tenaga Listrik didalamnya. Program studi yang erat hubungannya dengan PLN (iya gitu?).
Selama anda menjalani program matrikulasi, maka anda akan ditempatkan di asrama mahasiswa yang dimiliki oleh ITB yaitu :
- Asrama Kanayakan untuk Mahasiswi di Dago Atas
- Asrama Kidang Pananjung untuk Mahasiswa di Cisitu Lama
- Asrama Mahasiswa Asing di Cisitu Lama (asrama ini baru dibangun, selintas penampilannya sangat mengagumkan tapi sepertinya cukup menakutkan hehe..)
Yang harus khawatir adalah mahasiswa baru yang tidak menerima beasiswa karena biaya kos-kosan di sekitar ITB sudah merengsek naik cukup signifikan. Sebagai perbandingan, sejak dua tahun lalu saya menetap di asrama Kidang Pananjung dengan biaya 100ribu/bulan. Biaya ini tergolong supermurah karena saya sudah difasilitasi listrik dan air sepuasnya. Nah, sekarang asrama Kidang Pananjung tersebutpun sudah naik harga sewanya yaitu 250.000. Tapi jangan salah, fasilitasnya juga ditingkatkan. Anda akan dimanjakan dengan kasur spring bed yang baru dibeli oleh pihak ITB.
Belum lagi, satu kamar hanya diperuntukkan bagi 3 orang saja. Jadi serasa rumah sendirilah. Saya sudah membuktikannya. Meski sekarang sudah pindah ke tempat lain yang lebih nyaman tentunya. Dulu saya tinggal di asrama Kidang Pananjung noC11. Disitu saya letakkan 2 triplek untuk menutupi dinding sehingga seolah-olah membuat kamar pribadi sendiri. Terpisah dari teman-teman lain. Mungkin anda dapat mempergunakannya kembali.
Tapi saran saya buat calon mahasiswa baru yang memang membutuhkan tempat tinggal dengan harga standard, kalau sudah nyampe Bandung langsung aja ke asrama mahasiswa milik ITB. Soalnya selain murah, anda juga bisa nunggak sampe berbulan-bulan. Haha.. gagasan yang tidak perlu dicontoh sebenarnya.
Kalau ternyata kapasitas kamar sudah penuh, maka anda terpaksa mencari kosan yang lain. Saya punya beberapa alternatif kosan yang murah namun tidak tahu sekarang masih murah atau tidak yah. Kalau mau cari aman/murah, sebaiknya anda tidak memilih kostan yang berlokasi di pinggir jalan. Karena berdasarkan pengalaman, harga kosan di pinggi jalan berkisar 600ribu-2jutaan/bulan (di cisitu). Kalau anda teliti dengan mencari daerah-daerah yang lebih dalam(masuk) lagi, anda masih bisa menemukan kosan yang berkisar 200ribu-250ribu/bulan.
Beberapa pilihan daerah lain untuk ngekos selain Cisitu adalah :
- Taman Hewan (super murah)
- Kebon Kembang (juga murah)
- Tubagus Ismail (murah kalau dapet yang masuk2 dalam)
- Sangkuriang (agak murah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar