Senin, 21 Maret 2011

Para Blogger, Pembuat Agama Baru

Andi Hendra Paluseri
Mahasiswa Teknik Tenaga Listrik (Elektro)
Institut Teknologi Bandung


Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan. Dengan definisi ini dapat disimpulkan bahwa setiap sistem kehidupan sebenarnya adalah agama. Maka, tidaklah salah bila pemeluk umat islam yang mengerti arti dari agama ingin menerapkan islam sebagai sistem kehidupannya karena hal itu adalah kewajiban yang diberikan oleh Tuhannya.

Sistem kehidupan diwujudkan dalam bentuk keputusan hukum/perundang-undangan, pemikiran dan perilaku masyarakatnya. Karena sampai saat ini, tidak ada negara yang benar-benar melaksanakan hukum sesuai dengan agama yang dianut rakyatnya, maka perwujudan agamapun masih dalam tahap pemikiran dan perilaku masyarakat.

Berbicara tentang pemikiran masyarakat, tentu Anda pernah mendengar istilah 'Ghazwul Fikr'. Yaitu suatu bentuk pertarungan agama guna mengubah pemikiran seseorang/sekelompok orang/sebagian besar orang tentang pemikiran keagamaan mereka. Baik untuk mencapai tujuan kebenaran maupun kebathilan. Perang pemikiran inilah yang sebenarnya lebih dahsyat daripada perang fisik yang sering terjadi di masa lalu karena korbannya lebih banyak dan dapat ditularkan. Sebut saja buah dari Ghazwul Fikr ini seperti Sekular, Plural negatif dan Liberal yang telah beranak pinak di masyarakat dengan cepatnya.

Saya katakan bahwa salah satu buah Ghazwul Fikr adalah Plural negatif karena istilah pluralisme saat ini lebih diartikan sebagai pembenaran bahwa semua agama itu baik dan benar. Sehingga tentu saja ini tidak bisa diterima karena sudah jelas antara yang benar dan salah. Jadi tidak ada istilah menyamakan agama yang satu dengan agama yang lain. Adapun untuk keseimbangan hak dan budaya, islam tidak melarang.

Salah satu sarana perang pemikiran tersebut adalah blog. Dengan media ini, setiap orang dengan leluasa dapat menyebarkan pemikirannya berupa nilai-nilai dan sistem kehidupan yang nantinya bisa menghipnotis para pembaca dengan tulisannya tersebut. Setiap pihak, baik dari pihak kebenaran maupun pihak kesesatan pasti mempunyai prajurit-prajurit unggul yang bertarung dalam arena pertarungan pemikiran ini. Baik secara terkomando maupun militan, mereka berjuang keras untuk mengubah nilai yang ada pada diri pembaca. Istilah brainwashingpun digunakan untuk mereka yang berhasil mengubah pemikiran hidup para pembacanya.

Selain ada pihak lama yang bertarung, ternyata para newbie-ers yang masih polos ikut-ikutan mengotak-atik sistem yang ada dan mencoba membuat sistem pemikiran barunya. Hal ini tentu saja akan membuat perpecahan di masyarakat sendiri. Dengan mempublikasikan tulisan tentang sistem kehidupan secara bebas, masyarakat akan bingung untuk menemukan mana sistem pemikiran yang benar dan salah karena sudah banyak varian sistem pemikiran yang tersedia. Dengan kata lain, agama-agama baru yang tersedia itu mampu memecah belah umat dengan sangat lihai dan halus. Kalau sudah begini, para pejuang Allahpun haruslah berjuang ekstra keras lagi untuk menyampaikan kebenaran.

Yang jadi pertanyaannya, siapa Pejuang Allah? Wallahu Alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar